Selasa, 13 Agustus 2013

K E M A T I A N

Mulai kecil saya sudah tau tentang kematian tapi tidak pernah benar-benar memikirkannya. Sering mendengar si A meninggal,si B meninggal,bapaknya si C meninggal,ibunya si D meninggal. Tapi jlebb nya itu saat melihat langsung kepergian bapak. Sosok yang saya lihat,saya raba,saya pegang,saya ajak bicara mulai dari saya kecillll tiba-tiba diam tak berkutik tak bernapas,benar-benar membuat saya shock. Saat saya melihat sendiri beliau dimandikan,saya berharap beliau megap-megap saat air disiram di wajahnya,namun ternyata diam saja,dan batin saya langsung berkata "Bapak benar-benar sudah meninggal". Dan 1 kata ini terus membayangi saya terlebih saat saya sah menjadi seorang ibu.

2 tahun lalu...
Tepatnya tanggal 14 Pebruari 2011 pukul 22.25 WIB di sebuah rumah sakit di kota Jember,putri kecilku lahir. Ah benar-benar menakjubkan. Seorang manusia lahir dari perutku. Sungguh tak percaya,saya menjadi seorang ibu. Titelku bertambah. Mulai dari kecil,saya sudah banyak melihat seorang ibu. Begitu banyak ibu. Di rumahpun ada ibu,yang kupanggil Mama. Dan kini,saya sendiri yang menjadi ibu. Awesome. I don't believe it but it's real. Manusia mungil itu disana,sedang tidur dengan lelapnya .Ini bukan mimpi,ini kenyataan,ini kehidupan. *cubit tangan

Sekarang babak baru fase kehidupan selanjutnya sudah kumasuki. Dulu hanya seorang anak kecil,lalu menjadi ABG,gadis remaja,gadis kuliahan,gadis kantoran dan lalu titel bertambah menjadi seorang istri. Dan sekarang menjadi orang tua. Eh orang tua? ORANG TUAAA????? *Deg. Orang tua?orang yang sudah tua? saya orang tuaa??? *Oh My God. Dan tiba-tiba saya teringat orang tua saya. Mama dan almarhum bapak. Tapi paling nyesek saat mengingat almarhum bapak. Karena beliau ORANG TUA saya yang sudah almarhum,berarti saya PASTI akan mengikuti jejaknya,menjadi almarhumah.

Dan sejak itulah,pemikiran saya tentang kematian selalu selalu dan selalu terbayang. Alhamdulillah,Allah menganugerahi seorang anak,yang kalau saya pikir-pikir ternyata anak itu bukan saja hanya amanah tapi pengingat. Dulu si kecil ini tidak ada dalam hidupku,lalu ada dan suatu saat kembali tiada. Berarti saya dulu juga begitu, saya yang tau-taunya sudah hidup aja di dunia ini,mengira langsung criiing ada. Jadi kelahiran putriku ini benar-benar membuat saya sadar,kehidupan itu ada,kematian juga pasti ada.

Lalu kematian ustad Jeffry Al Bukhori itu juga membuat saya shock. Siapa sih ustad Jeffry? Ada hubungan apa denganku? Beliau bukan siapa-siapa saya. Saya tidak mengenal beliau,beliau tidak mengenal saya. Kami tidak pernah bertemu sekali pun. Tapi karena beliau selalu tampil di tv dan kematian beliau yang tiba-tiba itulah,yang membuat saya shock. Rasanya tidak percaya saja,sepertinya baru kemarin mengisi acara lalu pagi-pagi diberitakan sudah meninggal. Diberitakan beliau meninggal akibat kecelakaan tunggal,motor yang dikendarainya menabrak sebuah pohon.Ustad Jefri berumur 40 tahun saat tutup usia.





Dan tak lama setelah berita kepergian ustad Jefri,depan kantorku terjadi kecelakaan,dimana ban sebuah mobil meletus,oleh pengemudinya lalu banting stir dan jatuh oleng di pinggir jalan. Tidak ada korban jiwa. Namun beberapa hari kemudian, terjadi kecelakaan lagi (yang lagi-lagi di depan kantor tempat kerjaku) dan ini memakan satu korban. Memang lokasi sekitar depan kantor rawan kecelakaan,karena ada jalan yang jeglong,juga jalan yang tiba-tiba menyempit karena ada jembatan. Rumah saya dan kantor jaraknya 7km,kutempuh dengan sepeda motor. Kondisi jalan yang ramai,membuat saya ketar ketir sepanjang perjalanan.


Lalu saat ramadhan, teman SMA ku ada yang meninggal karena sakit. Dan tanggal 12 Agustus 2013 kemarin, teman SMA ku 'lagi' juga meninggal namun kali ini karena kecelakaan,kematiannya pun diberitakan di Radar Bromo tanggal 13 Agustus 2013. Mereka teman SMA ku,seangkatan denganku,yang usianya hampir sama denganku. Namun mereka lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa.


Terkadang saya membayangkan jadi mereka, membayangkan jadi Ustad Jefri,membayangkan jadi kedua teman SMAku itu, jadi bertanya-tanya sendiri, kira-kira tahun lalu mereka nyangka gak sih kalau tahun ini bakal menghadap Yang Maha Kuasa? gimana sih rasanya kematian itu? kira-kira saya meninggal di usia berapa? bagaimana saya nanti meninggal?. Ketakutan menghadapi kematian dengan tidak husnul khotimah,ketakutan menghadapi kematian dengan tidak membawa banyak pahala. Ketakutan itu yang senantiasa menghantuiku. Semoga ketakutan ini tidak hanya sekedar ketakutan tanpa dibarengi tindakan memperbaiki diri. Kematian adalah teman terdekat. Saatnya tiba, semoga saya ikhlas dan membawa banyak pahala. Aamiin.